Internet (e-Commerce) dalam Pemasaran Global


  1. Internet (e-Commerce) dalam Pemasaran Global
    Internet adalah sebuah system komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone yang membedakan antara satu dengan yang lainnya adalah dengan menggunakan unique name yang biasa disebut dengan alamat IP 32 bit.

    Pengguna internet telah berlipat ganda dari hari ke hari seperti lompatan kuantum. Hal tersebut juga terjadi di Indonesia. Houghton mencatat pengguna intenet di seluruh dunia sekitar 3 juta orang pada tahun 1994, melonjak menjadi sekitar 60 juta orang pada tahun 1996, dan 100 juta orang pada tahun 1998, pada tahun 2002 sudah mencapai 580 juta orang (Nielsen//NetRatings) / 655 juta million dan sekarang pengguna internet telah mencapai 1.093.430.359 orang. Sungguh suatu peningkatan yang luar biasa.

    Pengguna internet sebagai media perdagangan terus meningkat dari tahun ke tahun, karena berbagai manfaat yang diperoleh dari perusahaan ataupun konsumen dengan melakukan transaksi melalui internet. Manfaat yang diperoleh oleh perusahaan dan konsumen dengan transaksi melalui internet adalah :
  1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
  2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas ataupun penyuratan, sepertin biaya penyuratan, pencetakan dan lain sebagainya.
  3. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsife.
  4. Mengurangi keterlambatan dengan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung di cek.
  5. Transaksi tanpa melakukan tatap muka langsung dan dapat dilakukan dari mana saja.

    Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Electronic Business Community. Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri, tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan perkembangan teknologi dan informasi, yang dalam hal ini adalah e-commerce.

    Aktivitas bisnis selalu membutuhkan tempat, maka jelaslah bahwa e-commerce dibangun di atas infrastruktur teknologi yang ada seperti penerapan e-commerce pada teknologi internet dan bukan hanya sekedar situs Web, aplikasi e-commerce ditopang oleh berbagai infrastruktur sedang implementasinya tidak lepas dari 4 wilayah utama (di-tunjukkan sebagai empat pilar penyangga): manusia, kebijakan public, standar dan protokoler teknis, serta organisasi lain. Menajemen e-commerce lah yang akan mengkoordinasikan aplikasi, infrastruktur dan pilar-pilarnya.

    Perlu diketahui juga bahwa aplikasi dari e-commerce meliputi bidang saham, pekerjaan, pelayanan keuangan, asuransi, mall, pemasaran dan periklanan on-line, pelayanan pelanggan, lelang, travel, hardware dan software PC, hiburan, buku dan music, pakaian, ritel dan publikasi on-line.

    Kerangka dari e-commerce terdiri dari pilar-pilar, di analogikan dengan pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang system informasi dan manajemen. Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hokum dan isu privasi, bebas bicara dan nama domain. Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protocol jaringan dan system pembayaran. Sedangkan pilar organisasi adalah patner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.

    Infrastruktur pelayanan bisnis umum terdiri dari keamanan kartu cerdas(otentikasi), pembayaran elektronik, direktori/katalog. Infrastruktur distribusi informasi dan pesan meliputi EDI (Electronic Data Interchange), e-mail, hypertext transfer protocol. Infrastruktur publikasi jaringan dan kandungan multimedia mencangkup HTML, Java, Flash, WWW, VRML, PHP, ASP dan sebagainya. Infrastruktur jaringan terdiri dari telekom, TV kabel, wireless, internet (VAN, WAN, LAN, Intranet, ekstranet).

    Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu:
  1. Transaksi tanpa batas
    Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menegah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau memasang iklan-iklan di situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online.

  2. Transaksi anonim
    Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertatap muka satu sama lain. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia system pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.

  3. Produk digital dan non digital
    Produk-produk digital seperti software komputer. Music dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarka melalui internet juga meliputi barang  kebutuhan  hidup lainnya.

  4. Produk karyawan tak berwujud
    Banyak perusahaan yang bergerak dibidang e-commerce dengan menawarkan barang tak berwujud seperti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

    e-commerce, atau Electronic Commerce adalah istilah yang dipakai untuk berbagai jenis transaksi bisnis yang melibatkan transfer informasi melalui internet.

    Oleh karena itu, langkah-langkah dalam strategi periklanan di Internet pun dapat digunakan sebagai media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat. Para pemasar Amerika menghabiskan 89 milyar dolar lebih setiap tahunnya untuk iklan. Dan iklan mempunyuai berbagai macam bentuk (nasional, regional, lokal; konsumen, industry, eceran; produk, merek, lembaga; dan sebagainya) yang dirancang untuk mencaapai berbagai macam tujuan(penjualan seketika, pengenalan merk, preferensi dan sebagainya)

    Strategi periklanan pada e-commerce (Internet) merupakan proses 5 tahap, yang dikenal dengan 5 M yang terdiri dari penetapan tujuan (Mission), keputusan tentang anggaran (Money), keputusan pesan (Message), penetapan media (Media) dan evaluasi mengenai kampanye (Measurement).

    Terdapata lima hal utama dalam implementasi e-commerce yaitu:
  1. Pengembangan produk, produk dan jasa harus memiliki keunggulan dan daya saing serta dikembangkan tarus menerus (inovasi dan kualitas).
  2. Promosi, produk dan jasa memerlukan promosi yang efektif secara terus menerus
  3. Transaksi secara online, mengembangakan infrastruktur dan mengoperasikan fasilitas terkait yang menjaga kenyamanan pelanggan (mudah, murah, cepat, berkualitas, responsife dan lain-lain).
  4. Product delivery, produk digital dan jasa umumnya lebih mudah dikelola e-commerce sedangkan produk yang secara fisik memerlukan pengiriman memerlukan proses bisnis yang efisien untuk dapat memnuhi standard dan memenuhi ketentuan e-commerce.
  5. After-sales support, e-commerce memungkinkan pemanfaatan internet (email, situs web) untuk memberikan layanan purna jual, memerulukan keterpaduan seluruh system dan prosedur pada pelaku bisnis.

    e-commerce dapat berpengaruh terhadap keunggulan perdagangan dan baik untuk konsumen maupun dunia bisnis. Ada beberapa kriteria dalam melakukan penggunaan e-commerce, yaitu:
  1. Kenyamanan, berdasarkan survey terakhir Forrester research bahwa belanja secara online akan terasa lebih nyaman.
  2. Penghematan, dunia bisnis seperti Dell Computer Corporation and General Electric menggunakan internet untuk menghubungkan pemasok, pabrik, penyalur dan pelanggan secara online.
  3. Pilihan seleksi, batas usaha sama juga batas web karena tidak dibatasi oleh batas-batas fisik. Cyberstone  dapat menawarkan suatu seleksi yang hampir terbatas.
  4. Personalisasi, kemampuan komputer dalam memilih informasi untuk ditangkap web dunia bisnis supaya dapat mempersonalisasi puncak penjualan mereka dan bahkan produk-produk mereka.
    B.   Hambatan Struktural dalam Pasar Global
             Tiga masalah utama e-commerce adalah:
  1. Kesiapan infrastruktur
  1. Di tingkat internal maupun eksternal perusahaan
  2. Memenuhi syarat-syarat: efisien, andal dan terjangkau
     2.  Adanya “trust”
  1. Rasa aman dalam menggunakan e-commerce
  2. Termasuk didalamnya encryption, electronic authentication, privasi dan perlindungan konsumen
    3.  Kesiapan implementasi secara global
  1. Keseragaman kerangka perpajakan dan hukum
  2. Terkait di dalamnya adalah : system pembayaran, perpajakan, bea masuk.

         Kekuatan yang menghambat:
  1. Perbedaan pasar
  2. Sejarah
  3. Budaya organisasi
  4. Kendali nasional/hambatan untuk masuk ke suatu negara

          Kendala pemanfaatan e-commerce dipasar global:
  1. Bandwidth suara, data, image dan video
  2. Konfigurasi jaringan
  3. Keamanan
  4. Harga jasa dan alat akses internet
  5. Aksesbilitas
  6. Kendala politik dan hokum
  7. Kurangnya minat/persepsi kegunaan
  8. Demografi
==========================================================================

Referensi :

            Suyanto,M. 2003. Strategi Periklanan pada e-Commerce Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: ANDI

You Might Also Like

0 komentar

Diberdayakan oleh Blogger.